Semua orang pasti mengenal Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat. Perjuangannya untuk menjadi Presiden Amerika Serikat tidaklah mudah, penuh dengan perjuangan dan kegagalan.
Berikut daftar kegagalannya sebelum menjadi Presiden Amerika Serikat.
Di umur 22 tahun ia gagal dalam bisnisnya,
setahun kemudian ia kalah dalam pemilihan calon legislatif
umur 25 tahun, ia mencoba kembali berbisnis tetapi gagal
Tidak lama kemudian kekasih pujaan hatinya meninggal dunia
Ia pun depresi mental di umur 27 tahun
Ia kembali bangkit di umur 34 dalam karier politik tetapi kalah lagi dalam pemilihan anggota kongres....
37 tahun kalah pemilihan anggota kongres, 39 tahun kalah pemilihan anggota kongres, 46 tahun kalah lagi dalam pemilihan senator...
Ia tidak berhenti bermimpi menjadi orang nomor satu di AS, meskipun diusia 47 tahun ia gagal menjadi Wakil Presiden Amerika. Hingga akhirnya, diusia 52 tahun ia berhasil menjadi Presiden USA........................
Jadi, jangan mudah putus asa, teruslah bermimpi, jangan dengarkan kata orang bahwa anda telah sakit jiwa, dan teruslah berjuang untuk menggapai mimpi itu. Jangan pernah berhenti, karena siapa tahu, ketika Anda berhenti, sebenarnya tinggal selangkah lagi Anda mencapai tujuan dan mimpi Anda.
Abraham Lincoln
Thursday, July 3, 2008 | Posted by David Indra Harsaputra at 6:07 AM 0 comments
Labels: philosophy
The Art of War by Sun Tzu (part 1)
I. LAYING PLANS
1. Sun Tzu said: The art of war is of vital importance to the State.
2. It is a matter of life and death, a road either to safety or to ruin. Hence it is a subject of inquiry which can on no account be neglected.
3. The art of war, then, is governed by five constant factors, to be taken into account in one's deliberations, when seeking to determine the conditions obtaining in
the field.
4. These are: (1) The Moral Law; (2) Heaven; (3) Earth; (4) The Commander; (5) Method and discipline.
5,6. The Moral Law causes the people to be in complete accord with their ruler, so that they will follow him regardless of their lives, undismayed by any danger.
7. Heaven signifies night and day, cold and heat, times and seasons.
8. Earth comprises distances, great and small; danger and security; open ground and narrow passes; the chances of life and death.
9. The Commander stands for the virtues of wisdom, sincerely, benevolence, courage and strictness.
10. By method and discipline are to be understood the marshaling of the army in its proper subdivisions, the graduations of rank among the officers, the maintenance of roads by which supplies may reach the army, and the control of military expenditure.
11. These five heads should be familiar to every general: he who knows them will be victorious; he who knows them not will fail.
12. Therefore, in your deliberations, when seeking to determine the military conditions, let them be made the basis of a comparison, in this wise:--
13. (1) Which of the two sovereigns is imbued with the Moral law? (2) Which of the two generals has most ability? (3) With whom lie the advantages derived from Heaven
and Earth? (4) On which side is discipline most rigorously
enforced? (5) Which army is stronger? (6) On which side are officers and men more highly trained? (7) In which army is there the greater constancy
both in reward and punishment?
14. By means of these seven considerations I can forecast victory or defeat.
15. The general that hearkens to my counsel and acts upon it, will conquer: let such a one be retained in command! The general that hearkens not to my counsel nor acts
upon it, will suffer defeat:--let such a one be dismissed!
16. While heading the profit of my counsel, avail yourself also of any helpful circumstances
Monday, June 23, 2008 | Posted by David Indra Harsaputra at 2:46 AM 0 comments
Labels: philosophy
Coca Cola dalam renungan
Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana .
Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka
memiliki rasa yang sama?
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.
Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari
diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.
(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA
Monday, June 16, 2008 | Posted by David Indra Harsaputra at 7:36 PM 0 comments
Labels: philosophy