Goresan Hitam dan Putih Tato (ist)

Tato melambangkan sebuah kehidupan baik dan buruk. Di salah satu sisi kalangan profesional mencoba merubah image tato yang lekat dengan dunia kriminalitas, prostitusi dan narkoba. Namun di sisi lain, kaum preman dan pelaku prostitusi mempertahankan kekuasaannya melalui simbol tato.



Awal Mei lalu, tepatnya di Tunjungan Plaza Surabaya digelar Festival Tato. Meskipun 'pesta' yang diadakan oleh komunitas tato untuk para penggemar tato ini bukanlah yang pertama diselenggarakan, namun acara kali ini jauh lebih banyak menyedot animo masyarakat. Selain menyuguhkan adegan atraktif penuh tantangan, dimana tubuh kekar Libhed Ronald Kayado (33), owner The Big Bodyguard ditato oleh 15 seniman tato dalam waktu yang bersamaan. Pihak penyelenggara juga memberikan potongan hingga 50 persen harga tato yang biasanya dipatok seharga Rp 250 ribu sampai Rp 3 juta.



"Selain penggemar tato lama, juga banyak penggemar tato baru yang ingin tubuhnya di tato secara permanen, " kata Ketua Komunitas Tato di Surabaya, Yoshua Jimmy kepada The Jakarta Post.

Ia mengatakan dalam festival kali ini, jumlah pemesan tato rata-rata berjumlah 20 orang dalam sehari. Ini jauh berbeda dengan festival tahun lalu, paling banyak 10 orang per harinya.



"Tato semakin banyak digemari. Bahkan ternyata hampir 70 persen pemesan tato itu berasal dari kaum perempuan, " kata Ketua Komunitas Tato di Surabaya, Yoshua Jimmy kepada The Jakarta Post.

Siskalia (19), salah satu perempuan yang bekerja sebagai frontliner dealer Telkomsel, misalnya, ia bukanlah penggemar baru seni tato. Ia ikut larut dalam antrian pemesan.



"Anda boleh memotret tato di bagian dada saya, tetapi tolong jangan perlihatkan muka saya, " katanya.

Siska,--demikian panggilan akrabnya--, mengaku tato bisa menambah keindahan bagi tubuhnya. Ia merasa lebih seksi dengan tato bergambar motif bunga.

Selain di bagian dada, Siska yang mengaku menggemari tato sejak berusia 16 tahun itu, juga mempunyai tato di bagian lengan tangan kanan, punggung dan bagian pangkal paha.

"Anda boleh memotret tato di bagian dada saya, tetapi tolong jangan perlihatkan muka saya, " katanya.

Siska,--demikian panggilan akrabnya--, mengaku tato bisa menambah keindahan bagi tubuhnya. Ia merasa lebih seksi dengan tato bergambar motif bunga.

Selain di bagian dada, Siska yang mengaku menggemari tato sejak berusia 16 tahun itu, juga mempunyai tato di bagian lengan tangan kanan, punggung dan bagian pangkal paha.



Tidaklah mudah bagi Siska untuk menyakinkan keluarganya untuk menerima tato sebagai bagian dari gaya hidup. Orang tuanya sempat protes keras terhadapnya, namun dengan pendekatan yang intens saat ini kedua orang tuanya menyetujui tato-tato Siska dengan catatan tidak diperlihatkan di depan umum.



"Anda tahu kan, image perempuan bertato itu lekat dengan dunia prostitusi dan narkoba, " katanya.

Diakui atau tidak, demikian pandangan sebagian orang Indonesia terhadap tato. Padahal image tersebut tidaklah benar seratus persen, sebab tidak semua Pekerja Seks Komersial (PSK) di Surabaya itu bertato.

Juga tidak dapat dipungkiri beberapa diantara mereka memang bertato.

"Bagi saya, tato merupakan alat memunculkan gairah seksual. Banyak pelanggan saya yang suka dengan tato ini, " kata Erni, salah satu PSK yang sering mangkal di salah satu hotel berbintang di Surabaya.



Erni yang masih tercatat berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya itu mengaku mempunyai dua tato di bagian payudaranya dan pangkal paha.

Untuk menghindari miss image itu, banyak perempuan serta orang tua yang memilih menghindari tato. Antok (44), misalnya, wartawan senior sebuah harian di Jakarta yang tangan kanannya bertato sejak remaja tegas melarang putrinya untuk ditato.

"Indonesia berbeda dengan di Eropa atau Amerika. Di sini nilai dan norma masih dipegang teguh oleh masyarakat. Saya tidak mau justru anak perempuan saya dikucilkan dari masyarakat, " kata Antok.

Sebagian besar artis juga menganggap seni tato menjadi salah satu bagian dari ekspresi diri. Artis perempuan mancanegara seperti Pamela Anderson sering memamerkan tato dalam setiap pose seksinya di media massa. Meskipun saat ini, Pamela berusaha menghilangkan seluruh tato di tubuhnya karena tato di atas kulit keriput tuanya membuat ia tidak lagi percaya diri. Gara-gara tato itu pula Pamela tertular hepatitis C saat membuat tato bersama mantan suaminya Tommy Lee.

Di Indonesia, sebagian artis perempuan juga bertato, namun memilih menghindari gaya Pamela yang gemar berpose dengan tubuh bertato itu. Sebut saja Ayu Azhari, Becky Tumewu, Karenina, Cut Keke yang lebih banyak menutup tato di tubuhnya.



Selain karena pencitraan yang salah di mata masyarakat, tato dipandang sebagian kaum agamis bertentangan dengan nilai-nilai agama. Pandangan ini pun juga berlaku di di negara Saudi Arabia yang saat ini sebagian kaum muda di negara kaya minyak itu gemar akan tato.

Islam dan Nasrani menyatakan tato itu haram hukumnya.

Dalam fatwa Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbad dalam Pelajaran Sunan Abi Dawud Kitab Az-Zinah, Bab La’nul wasyimah wal mustausyimah, 8/572 menyebutkan Tato itu haram dan bertambah keharamannya ketika seseorang menggambar sesuatu yang haram seperti hewan-hewan.



"Barangsiapa melakukannya lalu tahu hukumnya hendaknya beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jika bisa menghilangkannya tanpa menimbulkan mudarat maka semestinya itu dihilangkan, " demikian bunyi fatwa itu.

Dalam surat An-Nisa 119 juga menyebutkan ".........aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.”

Makna mengubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, menurut seorang tabi’in Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu dalam Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari, 4/285, Tafsir Ibnu Katsir, 1/569 adalah dengan mentato tubuh.

Sedangkan dalam ajaran Nasrani disebutkan dalam Imamat 19 : 28, "Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN”



Selanjutnya disebut pula “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10:31).

Pemimpin Vihara Berkah Utama Surabaya, Bhikkhu Teja Punno Thera mengatakan dalam ajaran Buddha, tidak pernah melarang maupun menganjurkan mentato tubuh. Memang, banyak Bhikkhu di Thailand yang bertato, namun mereka mentato tubuh mereka jauh sebelum mereka menjadi bhikkhu.

"Tato bukanlah sebagai fashion di sana. Dalam masyarakat di Thailand memang percaya tato bisa mengusir roh jahat, " katanya kepada The Jakarta Post.

Meskipun tegas diharamkan, toh tetap saja perempuan penggemar tato di Indonesia tetap banyak, tidak sebatas umur dan salah satu profesi aja.

"Tato merupakan keindahan, dan bagi saya hubungan dengan Tuhan merupakan tanggung jawab pribadi saya dengan Sang Pencipta. Sama halnya dengan pertanyaan apakah semua perempuan berjilbab nantinya dapat masuk surga?", kata Merry, salah satu manager keuangan di perusahaan kontraktor di Surabaya yang di beberapa bagian tubuhnya telah ditato.


Pria lebih Terbuka

Dibandingkan dengan perempuan, lelaki lebih leluasa dengan tatonya. Ini karena tubuh lelaki tidak seperti tubuh perempuan yang dipandang kaum agamais memeliki aurat yang tidak boleh diperlihatkan.



Arief Julianto (38), petugas security Sahid Hotel Surabaya mungkin salah satu atau bahkan satu-satunya petugas keamanan di Surabaya yang selalu menampakkan tatonya ketika bertugas.

Dua tato, di bagian kaki dan punggung tertutupi pakaian dinasnya, tetapi tato di bagian tangannya tidak bisa Arief sembunyikan dari penglihatan orang.

"Tato ini bukanlah untuk memamerkan keperkasaan ataupun kegarangan seorang petugas keamanan, melainkan ini menjadi bagian dari aksesori fashion layaknya sebuah perhiasan, " kata Arief sambil memamerkan tindik di bagian lidahnya.

Arief yang mentato bagian punggungnya saat ia duduk di bangku SMA di seniman tato Surabaya tahun sekitar 1990 dan bagian kaki kiri sehari sebelum Bom Bali II tahun 2005 pada seniman tato Bali itu mengaku pimpinan tempat ia bekerja tidak mempermasalahkan jika ia menampakkan tatonya ketika bekerja.



"Memang dulunya pimpinan saya itu gerah dengan tato milik saya dan ia menanyakan alasan tato ini. Tetapi saya berhasil menyakinkannya bahwa kualitas seseorang bukanlah dilihat dari tato melainkan otaknya, " katanya.

Arief teringat peristiwa kelam dunia tato, di tahun 1980-an saat terjadi peristiwa pembunuhan misterius terhadap ribuan orang gali (penjahat kambuhan) di berbagai kota di Indonesia. Mereka yang menjadi korban petrus mayoritas memiliki tato.

Soeharto (mantan presiden) dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (PT. Citra Lamtorogung Persada, Jakarta, 1989), mengatakan bahwa petrus (penembakan misterius) itu memang sengaja dilakukan sebagai treatment, tindakan tegas terhadap orang-orang jahat yang suka mengganggu ketentraman masyarakat.

"Saya tidak dapat memungkiri bahwa sampai saat ini banyak pelaku kriminal yang bertato. Tetapi saya bukanlah pelaku kriminal. Saya hanya ingin orang melihat bahwa tato tidak selamanya milik orang jahat, " katanya.



Beberapa mantan narapidana menuturkan sebagian besar pelaku kriminal kambuhan atau sering keluar masuk penjara itu bertato. Bagi mereka tato merupakan simbol atau tanda dari kelompok mereka. Sebuah kelompok itu bisa saja terbentuk di dalam penjara, dan sebagai tanda 'peresmian' akan kelompok itu, mereka yang menjadi anggota ditato secara bergantian di dalam sel penjara.

Beberapa sumber di kepolisian juga mengatakan tato bisa digunakan polisi untuk mengindentifikasi seseorang yang menjadi pelaku kriminalitas atau korban pembunuhan. Polisi juga mempunyai daftar kelompok tertentu dengan gambar tato yang khusus pula.

Kelompok musik pendatang baru, Blingsatan yang terdiri dari tiga personil laki-laki yang dalam album kedua mereka banyak menonjolkan berbagai ragam bentuk seni tato. Mereka secara terang-terangan mempromosikan tato sebagai gaya hidup anak band yang cinta damai dan jauh dari tindakan kriminalitas.

Begitu pula dengan rocker, vokalis grup musik Boomerang Roy Jeconiah selalu menunjukkan tatonya dalam setiap konser musiknya menunjukkan identitas bahwa tato juga milik penggemar musik rock yang jauh dari dunia narkoba.

Beberapa penelitian psikologi tentang fenomena tato menyebutkan bahwa pengguna tato dengan konsep diri negative mempunyai sikap sangat peka terhadap kritik, mudah tersinggung, mudah marah, cenderung mencela, mengeluh atau meremehkan apapun dan siapapun, hiperkritis, pesimistik, dan sulit bergaul dengan orang lain karena ia menganggap orang lain itu musuh yang tidak bisa menerima dirinya.

Sedangkan pengguna tato dengan konsep diri positif mempunyai sikap mencoba mengatasi masalah dengan tato yang ada di tubuhnya, merasa setara dengan anggota masyarakat yang lain karena tato di tubuhnya bukanlah alasan merasa diri lebih rendah dari anggota masyarakat yang lain, dan mampu menghargai perbedaan. (Naskah dan foto by Indra Harsaputra)

3 comments:

andre said...

buat w tato adlah sebuah seni.
kalo u suka silakan,
kalo u g suka g usa.....

one sun said...

kembangkanlah apa yg elo anggap seni.
i like tato.

icallubis said...

tato bukan kriminal,
i like tato